Maknai Semangat Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa PA Probolinggo Laksanakan Upacara Hari Lahir Pancasila
Bertempat di Halaman Depan Pengadilan Agama Probolinggo, seluruh pimpinan dan aparatur Pengadilan Agama Probolinggo laksanakan Upacara Hari Lahir Pancasila pada Sabtu, 1 Juni 2024. Acara tersebut diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari Surat Sekretariat Mahkamah Agung RI Nomor 3003/SEK/HM3.1.1/V/2024 tanggal 29 Mei 2024 tentang Upacara Hari Lahir Pancasila Tahun 2024. Seluruh pimpinan tampak menggunakan pakaian PSL sedangkan para aparatur Pengadilan Agama Probolinggo mengenakan seragam KORPRI.
Acara dimulai dengan penghormatan Bendera Merah Putih, Mengheningkan Cipta, serta Pembacaan Teks Pancasila oleh seluruh aparatur Pengadilan Agama Probolinggo. Acara kemudian dilanjutkan dengan acara inti yakni penyampaian amanat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024 dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D, yang dalam kesempatan tersebut disampaikan oleh Ketua Pengadilan Agama Probolinggo (Bapak YM. Ruslan Saleh, S.Ag., M.H.) selaku Inspektur Upacara serta ditutup dengan sesi do’a bersama. Tampak seluruh warga Pengadilan Agama Probolinggo tampak khidmat dan tertib mengikuti setiap rangkaian upacara tersebut.
Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 ini mengambil tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”, yang secara garis besar menyiratkan fungsi dan tujuan Pancasila selaku bintang pemandu kehidupan berbangsa dan bernegara, menyatukan seluruh rakyat Indonesia dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa sekaligus dalam rangka menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri dan berdaulat. Melalui pidato tersebut, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengajak seluruh komponen bangsa di mana pun berada untuk bahu membahu membumikan nilai-nilai Pancasila ke dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Terutama di tengah perkembangan arus teknologi dan informasi yang semakin pesat, upaya mengarusutamakan Pancasila dengan metode dan cara-cara kekinian sangatlah penting guna menyongsong bonus demografi yang akan menempatkan kaum milenial dan Gen-Z sebagai pelaku utama pembangunan bangsa.
Dalam pidato tersebut juga dinyatakan bagaimana Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan politik, sekaligus menjadi bangsa yang dewasa dalam berdemokrasi, berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut tak lepas dari sumbangsih gotong royong seluruh anak bangsa dengan ideologi Pancasila sebagai fondasi dasarnya. Melalui peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengajak seluruh komponen bangsa untuk bergotong royong merawat anugerah Pancasila dengan bekerja sama dan berkolaborasi memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan Negara sekaligus menjaga kerukunan dan keutuhan sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila. Tim Medsos
Berita Terkait: